Rara Story

Mejor opción es ser tu mismo

Fanfiction Romance SHINee // 5 minute again Part-1

30 Komentar

5minutesagain

  • Title :  5 minute again
  • Author : Rasyifa ( https://rarastory.wordpress.com )
  • Main Cast :
    – Kau as Kim ____.
    – Kim Jonghyun
  • Support Cast :
    – Lee Jinki
    – Rara Putriey
    – Park Jiyeon
  • Genre : Life, Romance.
  • Length : TwoShoot

~5 minute again~

2012_Rasyifa_Storyline

* * *

“Sayang…bangun, sudah pagi,” ucap seseorang sambil menggoyang-goyangkan tubuhmu pelan, membuat tidur yang sedang kau nikmati terganggu.

Eunghh

Kau mengerang pelan tapi masih enggan untuk membuka kelopak matamu.

“Kau ingat, hari ini kita masih ada meeting sayang!” kau merutuk dalam hati, merasa benar-benar geram dengan seseorang yang telah mengganggu mimpi indahmu.

“Apakah kau tidak bisa diam?” gumammu masih dengan mata yang terpejam, mencoba menghentikan seseorang yang menjadi pengganggu di pagi harimu.

“Tapi, kau harus bangun sekarang!” dengan kekesalan yang luar biasa akhirnya kau bangkit dari tidurmu, memandang murka pada orang itu.

“Apakah kau tuli, aku hanya ingin beristirahat. Tadi malam aku sudah mengerjakan apa yang kau suruh, sekarang biarkan aku beristirahat. Setidaknya beri aku lima menit.”

Sosok di depanmu termangu sesaat, tapi tak lama kemudian tiba-tiba ia melengkungkan sudut bibirnya membentuk senyuman tulus yang penuh keramahan kemudian mengangguk lemah di hadapanmu.

“Ne..mian, karena telah menggangumu! Istirahatlah!” dia membelai rambutmu lembut, kemudian melangkah pergi. Meninggalkanmu sendirian di atas tempat tidur.

“Menyebalkan,” decakmu saat melihat punggung milik orang itu menjauh. Tapi sesaat kemudian kau kembali merebahkan tubuhmu di atas belayan empuk kasur tempat tidurmu.

* * *

“Kenapa kau tidak bisa sabar sedikit saja sih Kim Jonghyun, Kau membuatku seperti dikejar setan!” ucapmu bertubi-tubi sesaat menemukan sosok yang  membuatmu lari gelabakan, Kim Jonghyun –suamimu-. Suami yang kau dapatkan dari pernikahan hasil sebuah perjodohan yang dibuat kedua orangtuamu.

Mian yeobbo!! Tapi semua peserta rapat sudah datang, hanya tinggal kau seorang. Aku tak mungkin menyuruh mereka menunggu lebih lama lagi untukmu” Jonghyun menatapmu dengan tatapan bersalah, dia menundukkan kepalanya di hadapanmu. Sementara kau yang melihat kelakuan suamimu hanya bisa berdecak pelan.

“Setidaknya, lima menit saja. Apa tidak bisa?” bentakmu keras tapi dengan volume tak terlalu nyaring.

‘buugh’

Kau melewati tubuh Jonghyun begitu saja, berlalu meninggalkannya untuk mendahului masuk ke ruang rapat. Lelaki itu benar-benar tak berguna.

‘Mengesalkan, dia telah dua kali membuatku kesal pagi ini, pertama dia mengganggu tidurku, kemudian dia mendesakku pergi ke kantor’ batinmu sambil mengomel tak jelas.

* * *

Kau menghela nafas lega, persentasi bisnis yang kau tampilkan di saat rapat tadi mendapatkan sambutan positif dari rekan-rekan bisnis lain. Dan saat rapat berlangsung, Jonghyun tak pernah mengalihkan pandangan darimu, dia menatapmu sambil tersenyum manis, dan bukannya merasa senang  kau justru merasa muak akan hal ini.

“Tidak bisakah kau berhenti tersenyum seperti itu, lima menit saja!” ucapmu pada Kim Jonghyun yang sedang mengemudikan mobil kalian saat waktu makan siang tiba, Jonghyun yang mendengar ucapanmu justru semakin melebarkan senyumnya.

“Ahni, aku tidak bisa.. kau tahu? Melihatmu mempersentasikan proyek kita di hadapan peserta rapat seperti tadi, membuat sensasi tersendiri bagiku. Aku sangat bangga menjadi suamimu!” mendengar Jonghyun berucap seperti itu kau hanya bisa menggelengkan kepala.

‘gombal sekali’

* * *

Kau dan Jonghyun memasuki sebuah restaurant sea food, -tempat dimana kalian akan menghabiskan waktu makan siang-. Tapi tiba-tiba langkah Jonghyun terhenti saat berada di depan pintu masuk utama restaurant itu, kau yang ada di sampingnya mengernyit bingung.

“YA! LEE JINKI!!!” kau membulatkan matamu saat Jonghyun tiba-tiba berteriak sambil melambaikan kedua tangannya. Kau memandang ke sekitar dengan wajah malu.

‘Astaga..apa maumu, berteriak seperti itu Jonghyun? Apa kau berniat membuatku malu?’ benak batinmu yang lagi-lagi dibuat kesal oleh seorang yang bernama Kim Jonghyun.

“Hey Jonghyun, lama tak berjumpa! Suaramu semakin hari semakin tinggi saja, beda sama badanmu yang semakin pendek.” Seseorang lelaki berperawakan tinggi dan wajah manis menghampirimu, Hemm…dia kah yang dipanggil Jonghyun dengan nama ‘Lee Jinki’ itu.

“Ahaha..Kau bisa saja Lee Jinki, gigimu juga tambah panjang saja nih!” Jonghyun juga nampak menggoda sosok lelaki itu, Sementara kau lebih sibuk memperhatikan gadis yang berada di samping namja bernama ‘Lee Jinki’. Gadis yang tidak terlalu tinggi, dan kulitnya juga tak terlalu putih. ‘Sepertinya bukan orang korea’ pikirmu.

“Oh iya..ini istriku, Kim ____. Cantik bukan? Dia ini pandai sekali, terutama dalam mengambil hatiku.” Kau menolehkan kepalamu menatap Jonghyun –suamimu- dengan tatapan tak percaya. Mengapa Jonghyun bicara seperti itu.

“Hahah..nde~ kau beruntung, tapi sayangnya..aku juga sudah memiliki gadis yang aku cintai. Jadi bagiku dialah yang tercantik. Kenalkan dia Rara!” Kau menyalami Lee Jinki dan gadis bernama ‘Rara’ itu.

“Dia bukan orang korea,” lanjut Lee Jinki. Dan kau hanya tersenyum mendengarnya, merasa bahwa pemikiranmu selalu tepat.

* * *

“Ya ____ ! aku pikir aku salah mengenali orang. Tapi ternyata ini benar-benar kau, apa kabar? Ngomong-ngomong siapa pria ini?” kau menghentikan makanmu saat seseorang dengan keras menepuk pundakmu, membuatmuu terbatuk-batuk sesaat.

Namun, secara mengejutkan selembar tisu tiba-tiba tersodor di hadapan matamu.

Jonghyun, dialah yang menyodorkan tisu itu ke arahmu. Kau menerimanya dengan ragu. Dan sedikit berterimakasih dengan tersenyum tipis ke arah Jonghyun.

“Pelan-pelan,” gumamnya lembut, kau mengangguk. Kemudian mengalihkan pandangan pada sosok yang telah mengagetkanmu.

“Park Jiyeon?” ucapmu sambil menyebutkan sebuah nama. Sosok wanita di hadapanmu tersenyum.

“Nde, aku Park Jiyeon, apakah aku terlalu banyak berubah dengan Jiyeon sewaktu SMA?” kau menggelengkan kepalamu sambil tersenyum.

“Ahniya..kau masih sama cantik, bahkan terlihat lebih cantik!” jawabmu yang sukses membuat Jiyeon –temanmu waktu SMA itu- tersenyum puas.

“Arraso, sekarang bisa kau beritahu aku..siapa pria tampan yang sedang bersamamu ini?” kau menatap Jonghyun –sosok yang yang dimaksud oleh Jieyon-, kemudian kau menelan air liurmu.

“Dia Jonghyun, Kim Jonghyun. Dia…dia…temanku.” jawabmu akhirnya. Teman? Kenapa kau mengatakan Jonghyun adalah temanmu? Padahal sudah jelas dia adalah suamimu? Pernikahan kalian bahkan tercatat secara resmi di kantor pusat.

Oh, tentu saja kau tak ingin mengakuinya. Kau dan Jonghyun menikah bukan karena cinta. Dan kau tidak menyukai Jonghyun, sebagai suamimu.

Menatap dengan ragu ke arah Jonghyun, yang sekarang sedang membulatkan kedua mata kecilnya, mungkinkah ekspressi itu ditunjukkan karena mendengar pernyataanmu tadi? Sepertinya begitu.

“Aku Park Jiyeon, temannya ____ waktu SMA.” Jiyeon yang mendengar penjelasanmu, langsung mengulurkan tangan ke arah Jonghyun,  membuat Jonghyun sedikit canggung karena dengan begitu dia harus membalas uluran tangan itu, yang juga berarti harus bersentuhan dengan Jiyeon.

Sementara kau hanya menunduk, tak mengerti akan situasi ini. Oh ayolah!! Kau memperkenalkan suamimu sebagai teman pada seorang wanita macam Park Jiyeon, yang kau sudah tau tabiatnya. Wanita yang satu ini suka sekali menggoda pria tampan.

Tapi kau merasa kalau Jonghyun, tidak tampankan?

“Aku Kim Jonghyun. Teman sekantor ____,” Jonghyun memperkenalkan dirinya tanpa membalas uluran tangan  Jiyeon.

“Tanganku kotor,” lanjut Jonghyun beralasan. Sementara Jiyeon mengangguk, kecewa.

* * *

“Kenapa kau tertunduk seperti itu, ayo cepat habiskan makananmu!! Sebentar lagi jam istirahat makan siang akan habis!” Jonghyun berucap sambil memandang jam tangan perak yang melingkar di tangannya.

“Jonghyun..soal yang tadi itu,” menggantungkan ucapanm.  Karena tidak tahu harus melanjutkannya seperti apa.

“Aku mengerti, lagipula..kita tidak berbohong. Aku memang teman kerjamu, teman sekantor tepatnya. Aku presiden perusahaan dan kau wakil presidennya. Bukankah begitu?” termangu, sedikit tersentuh mengingat Jonghyun tadi memperkenalkanmu dengan sangat antusias pada temannya, tapi kau justru memperkenalkan Jonghyun sebagai teman pada temanmu. Dan Jonghyun masih bersikap baik padamu.

Sementara apa yang kau lakukan?  Tapi entah kenapa, meski kau tersentuh tapi tetap saja kau tidak bisa bersikap baik dengan seorang Kim Jonghyun –yang tidak lain adalah suamimu-.

“Lima menit saja! Tidak bisakah kau bersikap lebih agresif? Maksudku..seharusnya kau marah. Tidakkah kau terlalu lemah menjadi seorang lelaki macam ini. Aku muak denganmu!!” ucapmu enteng sambil beranjak pergi meninggalkan Jonghyun sendirian.

Jonghyun tidak marah karena sikapmu. Seharusnya kau bersyukur. Tapi kau justru tak suka. Kau merasa Jonghyun terlalu baik, dan sikapnya itu membuatmu terlihat…terlalu jahat.

* * *

Masa-masa mudamu lenyap, tergantikan dengan sebuah siklus kehidupan yang monoton. Seharusnya kau masih bisa bersenang-senang dengan teman seangkatanmu. Membelanjakan uang pemberian orang tua untuk membeli banyak pakain, kosmetik dan hal-hal lain yang penuh kesenangan. Atau mungkin juga mencari pasangan hidup yang benar-benar dicintai.

Tapi semua siklus itu terlewati begitu saja karena sebuah hal diberin nama dengan ‘pernikahan’. Bukan pernikahan yang terlalu istimewa, hanya pernikahan yang  dihasilkan dari perjodohan konyol  yang diatur kedua orang tuamu.

Dan sekarang yang ada dalam hidupmu kini, hanyalah sosok Kim Jonghyun –suamimu-  dan lembaran-lembaran surat yang hanya membuat kepalamu pusing saat membacanya –semua pekerjaanmu-.

Kim Jonghyun, lalu urusan kantor. Tidak berhakkah kau mengatakan bahwa kau bosan akan hal ini? Apalagi melihat tingkah Kim Jonghyun yang benar-benar membuatmu kesal. Muak..sangat muak rasanya.

Kau ingin kembali ke masa muda. Bersenang-senang, dan menemukan seseorang yang benar-benar kau cintai. Tapi bagaimana caranya kembali?

Apa dengan mengakhiri ini, semua bisa kembali?

* * *

Kau menghampiri Jonghyun yang nampak asyik menikmati sebungkus cemilan di hadapan televisi. Dengan langkah kesal kau mendekatinya.

“Kau darimana saja ____, aku mengkhawatirkanmu!” kau mendustakan ucapan itu di dalam hati.

‘Inikah bukti kau mengkhawatirkanku? Menikmati waktumu untuk sebungkus cemilan di depan layar televisi?’ pikir batinmu.

“Aku ingin minta cerai!” ucapmu lantang tanpa mempedulikan pertanyaan barusan.

Jonghyun yang mendengar ucapanmu itu nampak shock berat, bahkan dia menumpahkan seluruh isi cemilan yang dia pegang. Sedangkan kau hanya menyeringai.

“Aku lelah hidup denganmu. Kau begitu membosankan, kau tidak bisa menghargaiku. Bagimu, aku hanyalah sebuah tontonan dan boneka hidup. Kau menyuruhku untuk menemanimu bekerja.  Lalu kau memperlakukanku sesukamu!” lanjutmu yang semakin membuat Jonghyun terlihat shock mendengarnya.

“Ku mohon ceraikan aku Jonghyun.. aku ingin terlepas dari semua ini, kasihani aku Kim Jonghyun. Aku sama sekali tidak pernah siap untuk menjalin hubungan pernikahan denganmu.” Kini, kau berucap dengan airmata yang sudah tumpah pada pipimu. Panas..perih..dan sesak.

“Tapi..!” Jonghyun nampak ingin bersuara, tapi entah kenapa dia tak meneruskan ucapannya padamu. Dia menggelengkan kepalanya. Dan kini kau dapat melihat meski samar, mata kecil milik jonghyun nampak berair.

Apa yang ada di pikiran lelaki itu sekarang?

-Continued-

Next Part >>

Penulis: Rasyifa

♥ Ordinary Girl, who loves rain sound.

30 thoughts on “Fanfiction Romance SHINee // 5 minute again Part-1

  1. ohmaigatt ini nyesek .. jonghyun kasiann, padahal perhatian sayang begitu, ceweknya gak bersyukur nihh… saeng ini keren ^^

    Suka

  2. Wow.. 🙂

    Suka

  3. Jujur aja aku kurang nyaman kalo misalnya cerita ini dibuat dari sudut pandang pembaca. Kata kata -mu itu sedikit mengganggu buatku. Lebih baik kalo author bikin nama sendiri untuk jadi lawan main jonghyun. Itu.lebih nyaman untuk dibaca.

    Suka

Feedback. . .♥