Fanfiction SHINee Onew // Morning Story

Juni 10, 2015 by Rasyifa 18 Komentar

Main Cast: Onew // Song Joongki as Lee Joongki // nenek // Kim Min Ah

Genre: Drama, Family,  Little bit of comedy and romance, absurdly

Length: One shot / Drabble / 1154 word

Summary:

Ini cerita mengenai Pagi milik Onew

….

Onew sudah siap dengan seragamnya, dan bukannya menyampirkan tas lalu pergi ke kampus. Anak itu justru menempelkan telinganya pada dinding apartemen, mengelus-elus dinding dengan tangan dan kakinya, lalu mengecupnya dengan bibirnya sendiri (Oke, tak mungkin juga dia meminjam bibir ayahnya-kan). Dan sebenarnya ini menjijikkan, karena ada kotoran cicak disana (dan onew baru saja memindahkan kotoran itu ke bibirnya sendiri. Bukan bibir ayahnya!)

“Good Morning Kim Min Ah,” ucap Onew sok berbahasa Inggris.

Tapi dinding yang ia sebut dengan Kim Min Ah tak menyahut apa-apa, membuat Onew justru cekikan sendiri. Bagi Onew ‘dinding yang tak menyahut apa-apa’ itu lucu. Dia tertawa karena Mungkin dindingnya tidak bisa Bahasa Inggris seperti dirinya.

“Really? Yes,  I am Handsome, very good, very nice, You too! Thankyou…”

Lee Joongki meringis ngeri.

Anaknya sudah gila!

Seharusnya begitu yang ia pikirkan saat melihat tingkah Onew yang tak jelas. Tapi apa daya, yang ada di pikiran ayah yang satu ini justru..

Ya Ampun Anaknya hebat! Onew sudah sangat mahir bahasa inggris rupanya. Kalau begini keadaannya dia bisa menyekolahkan Onew ke Amerika sekarang dan menjadikannya guru bahasa Inggris disana.

* * *

07.00 AM

“Onew, Kau harus duduk dan sarapan dengan ayah dulu sebelum berangkat!”

Onew mengangguk patuh, berjalan mendekat meja makan lalu menarik kursi di depan Joongki, Joongki yang masih dalam keadaan berbangga karena kemahiran Onew berbahasa inggris pun memasang senyuman di wajahnya, bahkan Joongki pagi ini spesial memberikan selai di roti Onew.

Selai nanas, kesukaan Onew. Onew menerima dan memakannya dengan lahap.

Anak baik. Makan yang banyak dan cepatlah besar!

“Mana nenek?” tanya Onew mengamati sekitar, dan merasa tak menemukan seseorang yang ia cari.

“Sepertinya di Pasar.”

Onew hanya ber’oh saat mendengar jawaban ayahnya itu. Sementara Joongki dengan santai memakan roti berselai kacang yang ia buat sendiri.

.

.

“Keterlaluan! Anak dan cucu yang kurang ajar! Dari tadi aku disini, apa kalian benar-benar tidak melihatku!”

Nenek mengutuk dari tempatnya duduk, dan dengan susah payah bangkit berdiri.Uhuh, encoknya kambuh.

Sedari tadi ia disini, masih satu ruangan dengan mereka. Hanya saja nenek duduk di sofa di depan televisi—dua meter dari meja makan—.

Apa  jadi tua juga membuat tubuhnya transparan? Sampai-sampai dua beranak itu tak melihatnya yang sedang duduk disana.

“Oh, sejak kapan nenek disana?” Onew bahkan tak melihat ke arah nenek. ‘Sopan sekali’ caranya bicara pada orang tua!

“Oh Ibu, aku tak melihatmu masuk pintu. Kapan kau pulang dari pasar? Kau lewat Jendela?” Yang ini lebih keterlaluan.

Masuk lewat jendela? Yang benar saja. Apa Nenek catwoman? Bagaimana bisa masuk lewat jendela, saat apartemen mereka bahkan berada di lantai delapan.

Anak dan cucunya sudah gila.

“Aku tidak pernah pergi ke pasar, dari tadi aku duduk disini. Kalian ini benar-benar. Aku tak mengerti dari mana sifat tidak sopan kalian ini berasal. Apa begitu cara kalian memperlakukan orang tua sepertiku. Apa kalian tau, jika kalian hidup di jaman penjajahan Inggris kalian ini sudah dihukum gantung dan sudah lama ditembak mati,” nenek mengomel, Onew yang sudah menghabiskan rotinya-pun bangkit (jangan hiraukan cara makannya yang cepat), menyampirkan tas lalu berjalan ke arah nenek. Sedikit bingung dengan ucapan nenek barusan, maksud Onew… bukankah ‘mereka’ sudah di hukum gantung (artinya mati), kenapa mesti di tembak mati lagi jika sudah mati? (Itu benar nek, kenapa bisa begitu?)

Onew membuat seringaian nakal di wajahnya, lalu kemudian mencolek dagu neneknya.

Oh Man! Apa yang kau lakukan pada nenek-mu Onew! kau ingin membuatnya mati berdiri?

“Nenek, bukannya aku tak melihat nenek. Aku hanya tak mengenali nenek, ku pikir wanita cantik yang duduk disana tadi itu Song Hye-kyo yang datang untuk bertamu. Aku sungguh tertipu. Bagaimana nenek masih bisa terlihat secantik ini? Padahal nenek sudah hidup sejak jaman penjajahan-kan!”

Dan ya ampun, nenek bahkan tersipu saat mendengar bualan Onew. Nenek tak berpikir omongan Onew seriuskan?

“Ya, aku memang cantik. Sejak dulu banyak pria yang mengantri untuk menikahiku. Kau tahu, nenek-mu ini bahkan pernah hampir dilamar jendral Inggris!” ucap nenek, yang sepertinya benar-benar menganggap Onew serius.

Onew hanya tersenyum mendengarnya. Dia sudah mendengar ini lebih dari seratus kali, jadi dia tahu kelanjutannya.

Nenek yang digilai banyak pria.

Nenek yang hampir dilamar jendral Inggris.

Nenek yang menduakan jendral Inggris karena Kakek Onew.

Kakek Onew yang hampir dibunuh jendral Inggris yang cemburu.

Dan banyak lagi ceritanya….seperti cerita seribu satu malam!

“Aku pergi ke Kampus dulu ya nek, nanti lanjutkan cerita nenek. Aku penasaran bagaimana jendral Inggris bisa terpikat pada nenek?” Lagi-lagi menggoda nenek, dan nenek hanya bisa tersenyum pada Onew.

Cucu yang nakal, tapi juga cucu yang baik.

“Aku juga!” seru seseorang lainnya tiba-tiba.

“Kau juga, apa?” tanya nenek ketus pada Joongki yang sudah bangkit dari duduknya di meja sarapan.

“Aku juga harus pergi bu, hari ini aku ada sidang. Doa-kan aku dan klien-ku memenangkan kasus ini!”

“Kau ingin pergi seperti itu Joongki?” yang ini bukan nenek tapi Onew.

Anak yang cukup kurang ajar menyebut ayahnya sendiri dengan sebuah nama.

“Memangnya kenapa kalau aku pergi seperti ini? Tunggu… kau sebut ayah apa barusan, J—Joongki?”

Onew hanya meringis dan bersiap kabur melalui pintu apartemennya. Ayahnya cukup mengerikan saat marah. Meskipun tidak bertanduk dan berbulu, tapi saat marah Joongki akan terlihat seperti manusia serigala. Oh well, a werewolf boy!

Sementara nenek hanya menggeleng pasrah.

Anak ataupun ayah sama saja. Sebelas dua belas! Seperti jambu biji dibelah dua.

“Pakai dulu celanamu, memangnya kau ingin pergi sidang dengan kolor doraemon-mu itu?”

Ucapan nenek barusan membuat ayah Onew terbelalak dan menatap ke arah bawah badannya.

Astaga! Apa yang merasukinya, hingga ia bahkan lupa memakai celana. Kliennya akan kabur jika melihatnya begini.

“Oh celana? Ok, baik. Aku akan memakainya,” ucapnya datar berusaha menahan malu dan masuk kamar.

Tunggu  dimana Onew? Sejak kapan suaranya tidak terdengar lagi?

“Apa dia sudah pergi?”

“Jika yang kau maksud itu anak-mu, dia baru saja pergi ke kampus-nya.” sahut nenek yang sedang sarapan seorang diri.

Lihat saja jika ia pulang nanti, Aku akan berikan pelajaran pada anak itu. Beraninya menyebut ayahnya sendiri dengan nama. Apa dia pikir aku ini temannya— Lee Joongki.

Dan itulah cerita singkat mengenai pagi Onew sekeluarga. Aneh, tidak jelas, tapi sedikit manis seperti selai nanas yang dimakan Onew bersama roti beberapa menit lalu.

Sementara itu sekarang, Onew sendiri telah melangkah ke pintu apartemen sebelah, mengetuk pintunya lalu mengeluarkan bunga yang ia simpan di tasnya dengan hati-hati.

Bunga bewarna putih untuk kekasihnya Kim Min Ah, yang tinggal disebelah apartemen tempat tinggalnya. Tepatnya, kamar Onew bersebelahan dengan kamar mandi Kim Min Ah. Ini membuat Onew mau tak mau jadi selalu berpikiran mesum setiap melihat dinding kamarnya.

Tok..Tok..Tok

“Min Ah cantik, ini Onew kesayanganmu sudah datang menjemput!” ucap Onew dengan senyum gigi kelincinya, menunggu seorang gadis membukakan pintu.

* * *

END

* * *

A/N: dipost untuk mengobati rasa rindu terhadap dunia fanfic dan blog. Have a nice day!